Menciptakan naskah drama, tidak dapat hanya berangkat dari ruang kosong alias mengandalkan kayalan, ilham dan lainnya. Meskipun bagian dari fiksi, naskah drama merupakan dunia penciptaan yang disangga oleh data, fakta sosial, logika dan imajinasi. Yang dimaksud data adalah bahan-bahan yang dikisahkan. Fakta sosial adalah kenyataan yang tumbuh dan hidup di masyarakat yang dapat dikenali, dirasakan dan dihayati. Logika adalah jalan pikiran yang dapat diikuti dan dirunut sebab-akibatnya. Sedangkan imajinasi adalah daya fantasi yang menjandikan sebuah karya memiliki jarak estetis dengan realitas, atau karya itu menjelma menjadi jagat estetis, sebuah dunia kemungkinan yang sarat dengan keindahan. Meskipun terkait dengan data dan fakta sosial, namun karya fiksi bukan merupakan “laporan kering dari lapangan”, di mana data dan fakta itu berhenti sebagai unsur yang membeku. Data dan fakta itu harus diposisikan sebagai materi cerita yang diolah, di-create secara maksimal sehingga dapat menarik untuk dikisahkan kepada publik. Untuk itu dibutuhkan kemampuan imajinasi dan kemampuan logika, sehingga karya itu tidak hanya ditopang data dan fakta yang kuat (baca: sosiologis), tetapi juga make sense (logis) dan indah. Sehingga karya itu tidak mengada-ada, karena gagal mengenali realitas sosial yang dikisahkan.
Dari Ide Ke Naskah Lakon
12 Friday Aug 2011
Posted Art in The Day, Article
in