“Perpisahan adalah upacara menyambut hari-hari penuh rindu.”
PENELITIAN
Menurut hasil penelitianku sendiri
Kecepatan rindu menjadi sangat tinggi
Dari waktu ke waktu menjadi lebih kuat
Menjadi lebih cepat dari kecepatan cahaya
Untuk memasukkan sebagain besar dirimu
ke dalam kepalaku!
(Dilan, 1991)
Buat kamu para penggemar serial novel Dilan pastinya sudah menunggu-nunggu kehadiran seri ketiganya. Jika pada novel pertama ‘Dilan, Dia adalah Dilanku Tahun 1990’ dan novel kedua ‘Dilan, Dia adalah Dilanku Tahun 1991’, ceritanya dikisahkan dari sudut pandang Milea sendiri sebagai ‘aku’, pada novel ketiga ini cerita dikisahkan dari sudut pandang Dilan sebagai ‘aku’. Menarik bukan? Kita bisa tahu bagaimana isi hati Dilan yang sebenarnya. Apa yang dia rasakan dan apa yang sebenarnya terjadi pada hubungan Dilan dan Milea.
MENEMBUSMU
Setiap hal ketika aku menunggumi
Waktu berjalan menjadi lebih lambat untukku:
Malam berjalan lebih lambat
Siang berjalan lebih melambat
Jam dinding bergerak lebih lambat
Usia bertambah lebih lambat
Di saat mana jantungku berdetak lebih cepat melebihi kecepatan cahaya
Oleh keinginan bertemu denganmu
(Dilan, 1991)
Untuk membaca novel ini tentunya kamu harus membaca kedua novel sebelumnya karena keseluruhan cerita berasal dari kedua novel tersebut. Dalam novel ini, alur yang dihadirkan sama dengan kedua novel sebelumnya, yakni pada saat Dilan dan Milea mulai saling mengenal pada tahun 1990 lalu berpacaran hingga tahun 1991 dan secara tak sengaja bertemu kembali setelah Milea bertunangan dengan Mas Herdi.
Kisah Milea dan Dilan ini memang sangat menarik dan menyita banyak perhatian karena ceritanya berasal dari kisah nyata. Saya saja sampai kepo melihat twitternya Milea dan aslinya Milea itu memang sangat cantik. Pantas saja Dilan dibuat jatuh hati padanya. Meski Milea sering eksis di sosial media, tapi Dilan tidak seperti itu. Saya sampai kesusahan menemukan sosok Dilan aslinya jika bukan Milea yang pernah mengupload foto mereka berdua mengenakan seragam SMA.
JARAK DAN WAKTU
Teoriku tentang gerak lurus
Gerak lurus menjadi berubah tidak beraturan
Apalagi gerak lintasannya berubah menjadi garis tidak lurus
Itu seperti aku yang bergerak mencari kecepatan
Sekarang berapa jarak yang harus aku tempuh
Berapa waktu yang aku butuhkan
Untuk bisa bertemu denganmu?
(Dilan, 1991)
Saya tidak ingin spoiler atau bercerita mengenai novel ketiga ini karena toh semua penggemar Dilan sudah pada tahu mengenai kisah cinta antara Dilan dan Milea. Hanya saja ada satu hal yang pasti membuat kamu merasa penasaran setengah mati kenapa kisah cinta Milea dan Dilan tidak berakhir happy ending. Jika di kedua buku sebelumnya bagaimaana kehidupan Dilan setelah putus dari Milea. Di sini kamu bisa tahu apa sebenarnya isi hati Dilan. Apakah hingga saat ini Dilan masih mencintai Milea? Jika tidak, apakah Dilan sudah menemukan sosok pengganti Milea? Simak saja ceritanya di novel Milea, Suara dari Dilan ini yah!
Berhubung saya penggemar garis keras kisah cintanya Milea dan Dilan, tak perlu berpikir lama karena saya akan langsung memberikan bintang lima untuk novel Pidi Baiq ini. Terima kasih Milea dan Dilan yang sudah menceritakan kisah cintanya yang mengajarkan banyak hal terutama tentang cinta yang tak harus selamanya memiliki.
Judul Buku: Milea, Suara dari Dilan
Penulis: Pidi Baiq
Penerbit: Pastel Books
Tahun Terbit: 2016
Jumlah Halaman: 360 halaman
Baca buku ketiga ini jadi lega. Dibuat galau sama segudang pertanyaan di buku kedua, Dilan akhirnya memberikan jawaban jawabannya di buku ini. Saya nyesek banget baca buku ini, sedih banget:((
LikeLike
Rasanya kayak nggak rela gitu sama akhir kisah cintanya Dilan dan Milea…
LikeLike