Tags
Blog Tour, Buku, Cyndi Dianing Ratri, Gagas Media, Giveaway, Life, Novel, Resensi
Penulis : Cyndi Dianing Ratri
Editor : Tesara Rafiantika
Penerbit : Gagas Media
Tahun terbit : 2016
Tebal buku : 166 halaman
ISBN : 979-780-859-9
“Setiap yang datang pasti akan mengajarkanmu sesuatu. Tak masalah jika pada akhirnya ia harus pergi, hidup akan selalu seperti ini.”
Hidup selalu punya jalan untuk mengajarkan manusia, entah itu lewat kejadian sehari-hari atau lewat seseorang seperti Dinda yang belajar banyak tentang arti hidup yang diajarkan oleh saudari kembarannya yang bernama Anin. Kehidupan dua gadis kembar ini awalnya sangat sempurna dan bahagia, namun perpisahan kedua orang tua mereka membuat semua kesempurnaan dan kebahagiaan itu sirna dan hilang perlahan-lahan. Hubungan kedua gadis kembar yang tadinya tak terpisahkan ini menjadi seperti bumi dan langit. Mereka bagai orang asing yang tak pernah saling mengenal meski terikat tali darah, hingga suatu saat Anin terlebih dahulu dipanggil Tuhan.
“Aku ingin kamu mengerti, bahwa jalan Tuhan begitu mengagumkan. Ia mematahkan hatimu demi menyelamatkanmu dari orang yang bisa membuat hatimu mati.” – Halaman 21
Ada kehampaan yang selalu mengisi kekosongan hati Dinda sehingga ia terus menyesali kepergian Anin. Ia sangat kehilangan sosok yang seharusnya bisa ia bagi kebahagiaan. Sikap Dinda yang dingin dan acuh tak acuh terhadap saudari kembarnya itu membuatnya bahkan tidak pernah tahu kalau Anin yang sangat menyukai bunga lili memiliki hati secantik bidadari. Anin yang selama ini selalu tersenyum bahagia dan memberikan kehangatan bagi orang-orang di dekatnya ternyata menyimpan tangis di dalam hatinya dan Dinda baru mengetahui hal itu dari buku diary yang ditulis saudari kembarnya.
“Apa kau tahu? Seorang ibu bisa saja tak selamanya memegang tanganmu. Namun, satu yang pasti, bayangan tentangmu, bagaimana cara kau berbicara, tertawa, hal-hal bodoh yang mungkin kau lakukan, dan kenangan masa kecilmu dulu akan selalu melekat di ingatannya.” – Halaman 80
Ada banyak hal yang diajarkan oleh Anin lewat kisah hidupnya yang dituangkan dalam buku diarynya. Tak hanya bercerita tentang dirinya, ia juga bercerita tentang kisah hidup orang lain yang memberikan banyak pelajaran, mulai dari kisah cinta Dira dan Ardan, teman SMA Anin yang mengajarkan apa itu arti mengikhlaskan. Lalu ada kisah Bima, tetangga Anin yang memiliki impian untuk berlari menuju garis finish demi ayahnya tercinta, hingga kisah Sekar, seorang gadis remaja yang ingin menabrakkan dirinya di kereta api karena tengah mengandung. Semua pelajaran hidup yang ia tuliskan di dalam buku diarynya ia hadiahkan untuk Dinda, saudari kembarnya yang sangat ia sayangi. Ia ingin Dinda menjadi pribadi yang jauh lebih baik dan memaknai dengan dalam kehidupan yang selama ini saudari kembarnya itu jalani.
“Pagi akan selalu menawarkan kertas putih yang masih bersih untuk segala coretan kotor masa lalu. Tiap-tiap dari kita hanya perlu membuka mata dan mengambil kertas itu. Pada saat yang lain masih tenggelam dalam gulungan kusut kertas lama, berharap dapat mengembalikan ke bentuknya semula.” – Halaman 25
Membaca novel ini bisa membuat kamu merasakan apa arti kehidupan yang sebenarnya serta memaknai kehidupan yang telah diberikan Tuhan karena setiap orang punya perjuangan tersendiri dalam hidupnya. Lewat karakter Anin dan Dinda, kamu akan diajak merasakan berbagai macam rasa kehidupan yang berbeda-beda. Jatuh dan bangkit. Sedih dan senang. Kecewa dan marah. Semuanya bisa kamu rasakan dalam novel ini. Penyampaian pesan yang diluncurkan sangat mengena dan meresap dalam ingatan saya.
“Setiap orang dilahirkan di dunia dengan menggenggam keyakinan, tujuan, dan impian. Keyakinan membuat manusia menjadi pribadi yang percaya bahwa ia dapat mencapai tujuan. Selama kita percaya bahwa dengan keyakinan dan usaha mencapai tujuan, semua impian akan menjadi kenyataan. Bukan sekadar lamunan di hari siang.”- Halaman 49
Meski baru karya pertama, namun penulis sukses menyalurkan emosi dan cerita lewat karakter-karakter tokohnya yang sangat kuat serta alur cerita yang halus dan mengalir. Dengan jumlah 166 halaman, penulis mampu membuat novel yang tidak tebal ini terasa berisi. Diksi serta gaya penulisannya sangat puitis menurut saya sehingga setiap adegan yang ada di dalam novel ini terasa bermakna. Saya pribadi suka dengan kedua karakter utama yang ada dalam novel ini. Ikatan Anin dan Dinda terasa sangat erat sekali. Saya sampai bisa merasakan hubungan emosional yang cukup dalam di antara keduanya. Sedangkan untuk karakter Adam, lelaki yang hadir di tengah-tengah Anin dan Dinda membuat saya merasa sangat disayangkan sekali karena pemunculannya terasa kurang smooth, tapi semua itu terbayar dengan kehadirannya serta kesabarannya dalam menghadapi Dinda berdamai dan memaafkan dengan masa lalunya.
“Hidup adalah perjalanan panjang dengan segala jatuh bangun di dalamnya. Ada kalanya jalanmu mulai payah hati, dan langkah sudah melelah, dan badan sudah lemah. Namun, harapan akan kembali membuatmu tegak dan terus berjalan. Badai separah apa pun akan berhenti pada masanya dan Tuhan selalu memberi pelangi setelah hujan.” – Halaman 87
“Terkadang, aku bertanya-tanya bagaimana Tuhan membuat skenario tentang kehidupan yang aku jalani. Tentang mereka yang kehilangan tanpa pernah menemukan, tentang harapan yang tumbuh di antara keterpurukan, dan tentang cinta dalam diam. Kini, aku menyadari pesan yang Tuhan coba sampaikan. Bahwa ada anugerah dalam setiap masalah.” – Halaman 137
Novel ini sangat direkomendasikan untuk kamu yang ingin belajar tentang apa arti kehidupan, bagaimana cara melepas kepergiaan seseorang dengan ikhlas, bagaimana cara memaafkan diri sendiri, dan juga memahami apa arti cinta sejati yang sebenarnya karena Anin dan Dinda akan membawa kamu menjadi pribadi yang jauh lebih baik.
GIVEAWAY!!!
Bagi kamu yang penasaran ingin baca novel My Other Half, kamu bisa mengikuti giveawaynya dengan mengikuti persyaratan di bawah ini!
- Berdomisili di Indonesia atau memiliki alamat di Indonesia
- Follow blog ini dan juga twitter @ree_meyna, @GagasMedia, dan @cindyCDR
- Share link posting ini di akun sosial media milikmu seperti twitter, facebook, atau Google+ dan sertakan hastag #MyOtherHalfGiveAway
- Jawab pertanyaan ini di kolom komentar dengan mencantumkan akun twitter kamu serta alamat email.
Siapa orang terdekatmu yang telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan padamu? Ungkap alasan terbaik kenapa orang tersebut bisa berarti banyak dalam hidup kamu.
Giveaway akan berlangsung hingga tanggal 2 Juni 2016 dan satu orang yang beruntung akan mendapatkan novel My Other Half yang akan dikirimkan oleh penerbit Gagas Media. Pemenang akan diumumkan di postingan ini. Jika ada pertanyaan bisa colek saya di twitter yah ^^
Selain di blog ini, kamu juga bisa mengikuti rangkaian blogtour + giveaway novel My Other Half dan Apapun Selain Hujan yang ada di postingan blogger lain. Yuk, intip jadwalnya!
28 Mei 2016: http://www.orizuka.com (Apapun Selain Hujan), ask.fm/cindycdr (My Other Half)
29 Mei 2016: http://www.mernaarini.wordpress.com (My Other Half), www.indri-n-ani.tumblr.com (Apapun Selain Hujan)
30 Mei 2016: http://www.kubikelromance.com (My Other Half), starlibrary.wordpress.com (Apapun Selain Hujan)
31 Mei 2016: http://www.vitamasli.com (My Other Half), glasses-and-tea.blogspot.com (Apapun Selain Hujan)
1 Juni 2016: http://www.vindyputri.com (My Other Half), luckty.wordpress.com (Apapun Selain Hujan)
2 Juni 2016: rizkymirgawati.blogspot.com (My Other Half), www.artebia.com (Apapun Selain Hujan)
PEMENANG GIVEAWAY BLOG TOUR MY OTHER HALF
Selamat buat Denilasari @denilasarii kamu dapat satu buah novel My Other Half karya Cyndi Dianing Ratri.
Saya ucapkan terima kasih untuk GAGAS MEDIA dan juga teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam Blogtour + Giveaway Apapun Selain Hujan dan My Other Half #deepbow
megawidya16 said:
Akun twitter: @Widy4_W
Email: widya.mega354@gmail.com
Siapa orang terdekatmu yang telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan padamu? Ungkap alasan terbaik kenapa orang tersebut bisa berarti banyak dalam hidup kamu.
Orang tua.
Merekalah orang terdekat, tidak maksudku orang yang sangat dekat sekali denganku. Bahkan ketika aku mendapat masalah atau kesulitan, sebelum aku berkata apa pun, mereka pasti akan mengetahuinya terlebih dahulu. Terutama ibuku, dia orang yang sangat pengertian dan penyayang. Semua yang aku lakukan ibukulah orang pertama yang akan mengerti tentang diriku. Ketika aku melakukan kesalahan pun, ia selalu menasihati dengan tutur katanya yang halus melebihi lembutnya kapas dan kain sutra. Oh, Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa.
Sejak kecil Bapak dan Ibuku banyak sekali mengajarkanku apa itu arti kehidupan. Kehidupan yang banyak sekali rasa dan warna. Rasa manis, pahit, asin, asam membaur menjadi satu. Warna hijau, biru, merah, orange, hitam, putih, serta warna yang lainnya juga ikut mencampur adukan menjadi satu. Satu ikatan yang berarti kehidupan.
Perjuangan Bapakku yang tiap hari banting tulang menafkahi keluarganya. Kulihat sendiri betapa banyaknya keringat keletihan dipelipis Bapak sepulang kerja. Tiap pagi kerja lalu sore baru pulang kerja. Aku tahu, pasti bapakmu juga akan melakukan itu. Karena dialah kepala keluarga. Dialah orang yang ingin membahagiakan merasa tercukupi. Ingin keluarganya bahagia dengan caranya yang tak terduga. Bapak, perjuanganmu sungguh mulia.
Bapakku, dialah orang yang menceritakan pengalaman-pengalaman seru sekaligus sulitnya hidupnya semasa ia remaja dulu. Saat ia bercerita aku masih duduk dipangkuannya sambil di suapi Ibu makan malam. Ia bercerita tentang Pengalamannya sewaktu ia masih menjadi anak sekolahan. Ternyata hidup di masa dulu itu sangat sulit, tidak seperti hidupku sekarang yang kelihatan sederhana dan tercukupi. Dulu apa-apa masih sulit. mau sekolah sulit, biaya tidak mencukupi ,tempat sekolah pun jauh. Tapi Bapakku orang yang bertekad. Ia tak pantang menyerah hanya dengan beberapa alasan yang menurutnya masih bisa diatasi dengan semangat dan kesabaran.
Oh, dia benar-benar pahlawanku.
Aku jadi mengerti satu hal, kalau kesuksesan itu tidak ada yang namanya instan. Semuanya pasti berawal dari kesusahan. Berakit-rakit kehulu, Berenang-renang ketepian, Bersakit-sakit dahulu, Bersenang-senang kemudian. Itu peribahasanya.
Aku jadi faham jikalau mau sukses, Ya memang berawal dari kerja keras dan banyak rintangan yang menerjal. Namun setelah sabar menjalani kesulitan, tentu saja hasil akhirnya akan mampu memuaskan diri.
Oh, betapa aku bangga dengan Bapakku itu, dia yang mengajarkanku banyak h tentang pentingnya arti kehidupan. Berkatnya aku jadi lebih bersyukur karena hidupku tidak sesulit ia dulu. Aku jadi menghargai waktu belajar, dan berkata dalam hati kalau sekolah itu penting sehingga aku harus rajin belajar. Berkatnya aku jadi punya cita-cita dan tujuan hidup.
Yaitu, membagiakan kedua orang tuaku dan mencapai kesuksesan. Dengan kerja keras dan lebih ditingkatkan lagi usaha belajarnya, aku pasti bisa.
Aku tahu, Jasa-jasa yang telah diberikan Bapak dan Ibu secara tulus, ikhlas dan tak mengharap imbalan untuk menasihatiku sejak dini sampai aku menginjak dewasa memang tidak bisa digantikan dengan apa pun yang kumili. Namun aku mau melakukakan sesuatu yang dapat membanggakan mereka berdua. Dengan Kesuksesan-ku.
Bahwa aku bisa sukses berkat mereka yang membimbingku sejak dini. Serta doa-doa yang selalu mereka panjatkan kepada Allah SWT setiap usai bersujud lima waktu dan sepertiga malamnya. Bisikan-bisikan doanya yang mengharapkan kebahagiaan hanya untukku, Anaknya.
Oh, Ketahuilah Bapak..Ibuk..bahwa kebahagiaanku adalah melihat kalian tersenyum bahagia karenaku. itu saja.
LikeLike
Miftahur Rizqi said:
Nama : Miftahur Rizqi
Twitter : @MR_Laros
Email : miftahurrizqi2@gmail.com
Siapa orang terdekatmu yang telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan padamu? Ungkap alasan terbaik kenapa orang tersebut bisa berarti banyak dalam hidup kamu.
IBU atau aku biasa manggilnya Emak adalah orang terdekatku yang banyak sekali mengajarkanku tentang apa arti kehidupan. Emak memberi ku wejangan (petuah) biasanya disaat ia kumpul denganku, adikku, juga ada bapak di depan televisi sembari beristirahat dari aktivitas seharian yang begitu melelahkan. Emak bagiku orang luar biasa yang tanpa kenal lelah memberiku nasihat-nasihat agar kelak aku menjadi orang sukses. aamiin.
mungkin ini salah satu petuah Emak padaku dalam b. Indonesia, karna Emak sehari-hari pakai b. Jawa : “qi, kamu mbesok harus sukses ya, tunjukkan bahwa kamu itu bisa, tunjukan pada sekelilingmu!”
masih banyak hal-hal yang diajarkan Emak padaku tentang kehidupan. semoga Emak selalu panjang umur, diberi kesehatan, agar mengajarkanku banyak hal lagi tentang kehidupan, aamiin. 🙂
LikeLike
rohimah muthmainnah said:
Orang tua ku. Yang lebih tepat mamaku .
Karna mama dari kecil selalu mendidikku dengan kasih sayangnya, beliau mengajarkan aku tentang kehidupan betapa kerasnya hidup ini. Harus sekuat apa dan semampu apa agar kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan.
Beliau lah yg juga memberi ku semangat untuk terus berusaha agar dapat mencapai cita2 yg aku inginkan 🙂
Alamat :Perum Taman Persada blok D11 no 15 Desa Cibarusah Kota, Bekasi
Akun twitter : @Ina_ELFINA10
Email : inaainaa03@gmail.com
LikeLike
Devina said:
Kalo buat aku sih mama pastinya. Mama ngajarin banyak bgt tentang kehidupan. Hidup itu nggak gampang, nggak asal “semau gue”, banyak yang harus dipikir dan diperhitungkan. Kita harus mikir panjang… resikonya apa, ada manfaatnya atau enggak ngelakuin hal itu, berguna untuk sesama atau nggak, kapan kita harus egois dan kapan harus self-less. Semuanya nggak boleh asal. Ada satu hal yang bikin aku nyesel banget sampai sekarang karena lupa/nggak peduli sama yang pernah mama bilang. Dan aku sampai stress mikirin hal itu waktu itu pas bener-bener down. Tapi mama bilang ya udah, itu kan udah berlalu. Makanya lain kali jangan sembrono, dengerin kata mama. Begitu. Kenapa berarti banyak ya namanya juga mama sendiri gitu kan. Yang bikin aku sampai aku jadi kayak sekarang ini. Termasuk yang bikin aku hobi baca, nulis, ngerti bahasa Indonesia yang bener juga mama… Hehe
twitter: @mariadevina_ email: dvnaput@gmail.com
LikeLike
Julia dwi said:
@Juliakartika326 || juliakartika18@yahoo.com
Seluruh anggota keluargaku. Mulai dari ibu, ayah, kakak dan adik perempuanku. Mereka adalah orang yang mengajariku banyak hal tentang kehidupan. Seperti ibukku yang mengajariku bagaimana seorang wanita harus pintar dan mendapat kerja yang baik, untuk membantu perekonomian keluarga, dan ayahku yang mengajari bagaimana tugas rumah tangga tidak selalu diidentikkan kepada kaum wanita, kakak perempuanku yang mengajariku pentingnya tolong menolong sesama manusia, mengingatkanku akan hidup itu bukan sendirian dihutan, dan adik perempuanku yang mengajariku apa itu rasa terima kasih kepada orang lain, seperti dia yang selalu bangun jam 2 dini hari untuk belajar, agar uang orang tua yang telah di gunakan untuk biaya sekolah tidak sia-sia. Sebuah rasa terima kasih dengan tindakan yang nyata.
Dan sesuatu yang sama yang mereka ajarkan padaku adalah Sebuah kasih sayang. Saling mengasihi dengan siapapun, kenal atau tidak, tua atau muda, miskin atau kaya, pintar atau bodoh, hal yang terpenting yang mereka utarakan padaku adalah sebuah kasih sayang. Dengan kasih sayang, kita dapat bersyukur atas semua yang kita punya, tahu bahwa kita lebih baik dari segelintir orang diluar sana. Jadi, seluruh anggota keluargaku adalah orang yang paling tahu bagaimana menjalani hidup di dunia ini dengan melakukan hal-hal sederhana namun bermakna.
LikeLike
LISA S (@lisasent) said:
Siapa orang terdekatmu yang telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan padamu? Ungkap alasan terbaik kenapa orang tersebut bisa berarti banyak dalam hidup kamu?
Jawabannya, Kakak saya
Teteh biasa saya memanggilnya, adalah kakak perempuan saya satu-satunya, sampai saat ini saya mendapatkan pelajaran tentang kehidupan darinya. Saat kecil kami sering sekali bertengkar, entah karena hal sepele atau hal serius, sampai menangis dan mengatakan kalau tidak mau punya kakak perempuan, lebih menyenangkan kakak laki-laki. Tapi setelah dewasa ternyata barulah berasa kalau saya membutuhkan sekali dukungan kakak perempuan saya. Mulai dari urusan kuliah, kegiatan, pekerjaan, hingga urusan rohani. Begitu juga kakak saya, yang juga membutuhkan dukungan saya, kami saling melengkapi. Meski ga jarang ketika dewasa juga saya sering mendapatkan omelan bahkan lebih dari omelan ibu saya. Namun, ketika meminta nasihat, saya cenderung cerita kepada kakak saya terlebih dahulu, sebelum ke orang lain, termasuk orang tua. Ketika ia membutuhkan sesuatu pun tak segan meminta bantuan pada saya, dan seringnya saya diberikan barang-barang yang memang saya butuhkan, Sudah banyak barang pemberian kakak saya, saranghae~~ :’)
@lisasent
lisa.sentani15@gmail.com
LikeLike
Ombak Bintang said:
Nama: Nur Rachmawati. z
Akun twitter : aOmbakBintang
Email: ombakbintang@gmail.com
Jaqabku: orang itu emak, beliau adalah orang yang selama ini aku anggap ibu. Seseorang yang menjaga aku meski sebenarnya bukan kewajibannya. Membesarkanku. Menerimaku apa adanya juga mengajarkan ku untuk menghadapi hidup. Hidup yang kini aku sebut hidup kami. Ya, beliau kadang tak mendengar apa kataku membuatku kadang harus sabaar. Cuma sebaliknya juga aku pernah tak mendengar. Meski kenyataan tidak sesuai inginku beliau yang mengajariku menerimanya. Terima kasih
LikeLike
Salsabila Shafa Rahma said:
Twitter: salsashf
Email: shafasalsa31@gmail.com
—
Siapa orang terdekatmu yang telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan padamu? Ungkap alasan terbaik kenapa orang tersebut bisa berarti banyak dalam hidup kamu.
—
Mama. Aku tidak memiliki banyak orang terdekat, sewaktu membaca pertanyaan ini wajah yang pertama kali muncul di pikiranku adalah Mama. Beliau bukan seperti ibu kebanyakan, Mamaku berbeda. Ia tidak menyambutku setelah aku pulang sekolah atau pun menyiapkan makan siang untukku. Ia sibuk bekerja, berkutik dengan berkas-berkas yang menumpuk berkilo-kilo meter dari rumah.
Mama wanita yang kuat, ia membantu Bapak mencari nafkah untuk kebutuhan dan keinginan anak-anaknya. Mama pernah bercerita bagaimana sulitnya beliau hidup dahulu dengan ekonomi yang cukup sulit di keluarganya. Mama bercerita perjuangannya untuk pergi ke sekolah dengan berjalan kaki berkilo-kilo meter– untuk mengingatkanku agar selalu bersyukur dapat hidup bercukupan di masa sekarang ini. Mama bercerita bahwa uang sakunya yang sedikit membuatnya harus menghemat agar dapat membeli bakso kesukaannya. Bahkan, Mama pernah bilang untuk selalu bekerja keras agar bisa memenuhi kebutuhan aku dan adikku agar kami tidak merasakan hidup susah seperti beliau dulu.
Beberapa waktu lalu saat tahu nilai UN-ku rendah, mama langsung menunjukkan nilai UN-nya yang ternyata lebih rendah dari aku untuk memberikanku semangat dan sebuah harapan bahwa nilai bukanlah segalanya. Mama ingin aku bangkit dari kegagalan yang aku terima saat ini dan tetap berusaha sekuat mungkin agar menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.
Mama bagiku adalah sosok wanita yang cerdas. Mama selalu memintaku untuk menjadi anak yang jujur, tidak mudah menyerah, dan selalu kuat dalam menghadapi segala sesuatu di dunia ini. Mama mengajarkanku banyak hal di dalam hidup, tidak hanya tentang pendidikan, tapi juga karir, jodoh, dan rezeki.
Mama jarang mengungkapkan rasa sayangnya kepada ku, tapi aku bisa merasakan rasa sayang itu setiap kali beliau menanyakan, “Sudat shalat, Kak?” dan mengomel saat tahu aku belum shalat. Aku jarang berbicara tentang keseharianku dengan Mama walaupun dia ingin aku membicarakannya dengan beliau, tapi saat aku bersama Mama aku hanya ingin memeluknya erat dan mengucapkan terima kasih atas segala yang telah beliau berikan kepadaku, kepada adikku, dan kepada keluargaku.
LikeLike
siti said:
@GalihNyudtz
galihannymous@gmail.com
orang terdekat yg mengajarkan banyak hal adalah keluarga. Karena saya masih SD. jawaban sya masih poloss….
Keluarga adlah orang yg memberikan ilmu paling sederhana yakni
1.Rasa kasih sayang
2.kerukunan
3.kekompakkan
4.dan yang pasti pengertian…..
Keluarga besar saya selalu mengajarkan untuk selalu kompakkk……….
Yeyeyeyyeeyeyeye……… jawaban anak SD kelas 6. Mohon dimakhlumi ya
LikeLike
Shinta Amelia said:
Nama: Shinta Amelia
Twitter: @S130596
Email: shimeliaw[ at ]gmail[ dot ]com
“Siapa orang terdekatmu yang telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan padamu? Ungkap alasan terbaik kenapa orang tersebut bisa berarti banyak dalam hidup kamu.”
To be honest, orang itu adalah abang saya, Cahyawandika. Darinya aku belajar banyak tentang kehidupan, makna kerja keras dan berbakti kepada orang tua. Dia adalah role modelku, sosok panutanku, dan orang yang paling aku hormati serta sayangi setelah orang tua. Setelah ayah pergi meninggalkan kami, dialah orang yang menanggung seluruh beban dari keluarga, menjadi tulang punggung serta pengganti ayah. Umurnya masih sangat muda waktu itu, tetapi hatinya sangat baik, sangat ikhlas dan sangat tangguh melawan kerasnya dunia. Dia telah mengorbankan banyak hal kak untuk kami. Waktunya, kesenangannya, egonya, bahkan masa mudanya. Seluruh hidup untuk ibu dan adik-adik katanya. Asalkan keluarga bahagia dan bisa menjalani kehidupan seperti sewajarnya, ia pun akan berbahagia juga. Sesederhana itu.
Aku tak bisa menjadi aku yang sekarang tanpa dirinya, Kak. Tak pernah akan cukup kuungkap dengan kata betapa besar jasanya, betapa dia telah mengajarkan banyak nilai kebaikan dalam hidupku.
Terima kasih atas giveawaynya! Wish me luck 🙂
LikeLike
Shinta Amel said:
Nama: Shinta Amelia
Twitter: @S130596
Email: shimeliaw[ at ]gmail[ dot ]com
“Siapa orang terdekatmu yang telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan padamu? Ungkap alasan terbaik kenapa orang tersebut bisa berarti banyak dalam hidup kamu.”
To be honest, orang itu adalah abang saya, Cahyawandika. Darinya aku belajar banyak tentang kehidupan, makna kerja keras dan berbakti kepada orang tua. Dia adalah role modelku, sosok panutanku, dan orang yang paling aku hormati serta sayangi setelah orang tua. Setelah ayah pergi meninggalkan kami, dialah orang yang menanggung seluruh beban dari keluarga, menjadi tulang punggung serta pengganti ayah. Umurnya masih sangat muda waktu itu, tetapi hatinya sangat baik, sangat ikhlas dan sangat tangguh melawan kerasnya dunia. Dia telah mengorbankan banyak hal kak untuk kami. Waktunya, kesenangannya, egonya, bahkan masa mudanya. Seluruh hidup untuk ibu dan adik-adik katanya. Asalkan keluarga bahagia dan bisa menjalani kehidupan seperti sewajarnya, ia pun akan berbahagia juga. Sesederhana itu.
Aku tak bisa menjadi aku yang sekarang tanpa dirinya, Kak. Tak pernah akan cukup kuungkap dengan kata betapa besar jasanya, betapa dia telah mengajarkan banyak nilai kebaikan dalam hidupku.
Terima kasih atas giveawaynya! 🙂
LikeLike
Mutiara Misksalma said:
misksalmamutiara@gmail.com
@MMisksalma
Bagiku, pertanyaannya bukan siapa orang yang yang memberi banyak pelajaran hidup. Ya walaupun pasti jawabannya orang tua maupun teman-teman. Tapi selain itu, pengalaman juga berperan penting. Semua yang telah ada di dunia akan mengajarkan banyal hal, kalau aja kita mau membuka mata dan mau repot untuk mikir. Contoh paling gampang misalnya hujan. Hujan kan sebenarnya hanya fenomena alam, kandungan air di dalam awan terlalu banyal, lalu jatuh ke bumi. Bagi manusia yang mau repot berpikir, hujan punya banyak makna,. Bisa menginspirasi orang untuk membuat puisi, bisa menghidupkan tanaman bahkan menghidupkam abang penjual payung dan jas hujan.
Jadi, segala hal yang ada dan terjadi dalam hidup kita harus visa memberikan pelajaran. Agar hidup terasa indah dan membuatmu produktif.
LikeLike
putripramaa said:
@putripramaa
anantaprama@yahoo.co.id
Keluargaku; Ibu, Papa, Bapak, Emak, Mbok, De Lakik, De Wedok, dan sahabat.
Dari mereka aku belajar banyak tentang arti kehidupan. Mungkin alasanku ini sudah umum, ya. Tapi begitulah adanya. Dari mereka, aku belajar arti kerja keras, berusaha, keteguhan iman, menghargai sesama, menghargai diri sendiri, dan menyayangi diri sendiri. Meskipun keluargaku bukanlah keluarga yang sempurna–yang selalu memenuhi keinginanku dan kemauanku. Ada kalanya mereka tidak bisa mewujudkan apa yang aku inginkan atau apa yang aku mau tapi dengan begitu aku merasakan naik turunnya kehidupan. Aku jadi tahu bahwa tidak selamanya apa yang kita inginkan akan terwujud, ada kalanya kita harus melepaskan keinginan kita karena Tuhan merencanakan yang lebih baik bagi kita melalui keluarga kita. Bersama keluarga aku menjadi realistis dan tidak delusional.
Selain keluargaku, orang terdekat yang telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan padaku adalah diriku sendiri yang bersifat dan bersikap positif. Aku termasuk orang yang percaya bahwa kekuatan terbesar bagi seseorang berasal dari dirinya sendiri, oleh karena itu aku yakin sekali bahwa Putri Prama ini mampu menginspirasi dirinya sendiri. Dari apa yang kulakukan di masa lalu, aku belajar banyak hal tentang kehidupan agar aku tidak melakukan kesalahan yang sama lagi. Namun…, akulah orang terdekat untuk diriku sendiri, meskipun diriku sendiri tidak selalu mengajarkan ttg kehidupanku, tapi dari pengalaman yang kulakukan aku akan lebih mengingat tengang kehidupan ini.
LikeLiked by 1 person
Denilasari said:
Akun twitter: @denilasarii
Email: de.alice01@gmail.com
Siapa orang terdekatmu yang telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan padamu? Ungkap alasan terbaik kenapa orang tersebut bisa berarti banyak dalam hidup kamu.
Kalau di tanya siapa, jujur aku bingung. Adik aku ada 3, umur kami berdekatan jadi sedikit banyak orang tua lebih mengutamakan mereka. Apalagi aku kakak tertua, mau gak mau harus lebih berbesar hati buat gak minta ‘jatah lebih’ perhatian orang tua. Papa dulu tentara, kami sering pindah2, aku pernah di titipin di keluarga tante dulu selama setahun, jadi harus pinter beradaptasi sendiri. dan semakin besar aku banyak ngabisin waktu di sekolah, tempat les dan baca buku (dulu SD-SMP kadang sekolah sampai jam 6 sore karena ekskul, dan aku banyak ikut ekskul jadi lumayan sering pulang jam 6, dan malemnya lanjut les). Jadi kalau di tanya SIAPA, aku bingung, karena lebih tepat APA yang mengajarkan aku tentang kehidupan, which is pengalaman.
Tapi baiklah, kalau harus jawab siapa, aku bakal jawab alm. Papa aku. Aku bilang papa aku udah almarhum bukan untuk cari perhatian loh ya, hehe, tapi memang beliau yang banyak ngajarin aku tentang kehidupan, dan aku baru sadar itu semua setelah papa meninggal.
Papa dulu orangnya keras banget, sering ngelarang ini-itu bahkan untuk hal sepele pun dilarang, niat orangtua pasti baik, cuma caranya memang keras. Tapi papa gak selalu menyeramkan kok, sering juga bercanda sama anak2nya, dan sering banget nasehatin anak2nya. Sebagai kakak, aku sering di ajak ngobrol berdua sama papa, ngomongin masalah adik2 (gimana aku harus ngelindungi adik2 dan menjadi contoh untuk adik2 aku), juga sering ngomongin masa depan atau permasalahan sekitar. Cara papa cerita gak kaya orang kebanyakan, tiap ngasih contoh masalah, selalu bikin parno karena ngambil contoh dari situasi2 menyeramkan dan gak jarang terlalu old-fashion. Makanya dulu aku sering kesel, sering gak setuju sama pendapat papa, dan sering males dengerinnya.
Sekarang giliran papa udah gak ada, aku kuliah di luar kota, semua yang papa omongin kebukti banyak benernya. Aku survived, aku belajar, aku bertahan di kota orang sendirian karena nasihat papa dulu. Mata aku bener2 kebuka dan waspada sama lingkungan yang notabene nya kota orang, aku sendirian, dan perempuan.
Aku yang sekarang, terbentuk karena tempaan papa yang sedemikian rupa, caranya gak selalu menyenangkan tapi di kemudian hari jadi worth it banget.
Aku gak bisa bayangin kalau papa dulu cuma sibuk kerja dan ngebiarin anak2nya berbuat sesukanya. Aku bersyukur papa bukan orang yang selalu nurutin kemauan anaknya dan bikin anaknya jd manja. Aku bersyukur sesibuk apapun papa dulu, papa selalu nyempetin buat ngobrol sama anaknya (walaupun sering di sambut dengan rasa takut atau males sama anak2nya).
Bener memang kata orang, segala sesuatu selalu terasa berharga ketika orang itu sudah tiada. Aku nyesel dulu sering ngebantah papa, sering gak nurut, bahkan sering pergi diem2 tanpa seizin papa.
Berbekal pengalaman dari papa dan berangkat dari rasa bersalah dulu, aku jadi orang lebih baik, lebih dewasa dan insyaAllah bisa jaga diri dari pergaulan buruk. Terima kasih Papa :’)
LikeLike
khurilrosyida said:
Reblogged this on Mola :), all about Khuril Rosyida and commented:
ayoook ikutan juga 🙂
LikeLike
khurilrosyida said:
Twitter : @khurilrosyida
email : khurilrosyida@gmail.com
Orang terdekat yang telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan padaku adalah ibu dan teman-teman dari PMI.
1. Ibu. Beliau mungkin pribadi yang keras dan tegas, namun semua itu beliau lakukan untuk menjadikanku pribadi tangguh untuk menjalani kehidupan yang akan datang karena tidak selamanya kita akan berada dalam lindungan keluarga. Akan ada waktunya kita harus hidup mandiri, dan di saat itu karakter kita yang sesungguhnya akan diuji. Ibu selalu mengajarkan banyak hal mulai dari kemandirian, ketrampilan yang beliau kuasai. Ibu mengajarkannya secara perlahan di sesuaikan dengan waktu yang tepat.
2. Teman-teman dari PMI. Mereka mengajarkan padaku bahwa kita harus pandai-pandai bersyukur kepada Tuhan, karena masih diberi tubuh yang lengkap, badan yang sehat, Orang tua yang lengkap, lingkungan yang peduli. Ketika aku mulai aktif ikut kegiatan sosisal di PMI rasanya sedih melihat anak-anak dan lansia yang berkebutuhan khusus malah di buang dan diabaikan oleh keluarganya. Orang yang sakit dan miskin bertahan hidup hanya dengan bantuan relawan. Sekecil apapun bantuan kita, akan sangat berharga bagi mereka yang membutuhan. Jadi senanglah berbagi kebaikan meskipun itu hal yang sepele.
_Ibu dan teman-teman PMI mengajarkan padaku bahwa belajar tidak hanya di dapat dari yang kita alami namun juga bisa di dapat melalui pengalaman orang lain dan diambil hikmahnya.
LikeLike
Ratna Sari said:
@nAshari3
email: nasharie88@gmail.com
Jawabannya: Mamaku :*
– Dia mengajarkanku bagaimana bekerja keras, untuk mencukupi hidup sehari-hari. Walaupun dia seorang guru, dia juga tak malu berjualan. Berjualan makanan dan berjualan es mambo.
– Dia mengajarkanku memaafkan dan mencintai anak-anaknya. Sebandel apapun anak-anaknya, dia akan selalu memaafkan setiap kesalahan yang diperbuat oleh anaknya. Kata-kata yang selalu aku inget: “Sejelek-jeleknya perbuatan anaknya, seorang Ibu pasti akan menolong dan memaafkan”
– Dia mengajariku membantu siapapun dan berteman dengan siapapun, tanpa melihat kaya atau miskin. Bagaimana dia selalu menyapa siapa saja. Bahkan kalau ke pasar, dia akan membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan olehnya, hanya karna yang menjualnya nenek-nenek/kakek-kakek. “Kasihan Rie, daripada minta-minta.”
– Dia juga mengajariku untuk ikhlas bagaimana menjadi seorang istri. Bagaimanapun keadaan suaminya, baik buruknya, harus diterima dengan ikhlas. Yang terpenting adalah kebahagiaan anak-anaknya.
– Dia juga mengajariku untuk tidak mengeluh.
I love you mom :*
LikeLike
Fetreiscia Frida said:
@fetreisciafrida | fetreisciafrida@gmail.com
Mama. Iya, beliau adalah orang terdekat yang paling bayak mengajarkan apa itu hidup yang sesungguhnya. Sebenarnya aku ga pernah menyadari hal ini, sampai 4tahun yang lalu.
Mama saat ini menandang status sebagai seorang single parent semenjak papa meninggal. Mama yang dulunya cuma ibi ruma tangga biasa berubah menjadi seorang kepala keluarga juga. Mama sejak saat itu berubah total. Menjadi sook idola untukku.
Mama ga pernah gentar melewati kehidupan. Walaupun udah ga ada papa, mama ga takut buat jadi single parent. Membiayai hidup, kasih makan kelurga. Mama lakuin itu semua sendirian. Aku salut sama mama. Banyak belajar dari mama. Terutama tetang ketegaran menjalani hidup. Aku banyak belajar dari beliau.
Karena waktu ditinggal papa aku sempet bingung hatua gimana. Tapi mama ga menunjukkan hal itu ke kami. Mama justru menunjukkan sisi nya yang bahwa mama bisa memberikan yang terbaik juga buat kami.
Kalau ditanya siapa yang paling mengajarkan hidup, sudah pasti itu mama. Mama sangat menginspirasi hidupku. Kalau aku mulai ngeluh sama hidupku, aku bercermin ke mama. Mama ga pernah ngeluh, mama aja bisa lewatin masa2 terberat dihidupnya ketika ditinggal sosok suami. Aku yang ga sampai segitu masa ga sanggup. Aku belajar dari mama.
LikeLike
Fitriscia Jacilia said:
Twitter: @jacilpo
Email: fitrisciajacilia@gmail.com
Mama. Mama memang tidak mengajarkan banyak hal secara langsung kepadaku. Mama mengajarkanku tentang inti kehidupan, yaitu dimana dan bagaimana aku harus bersikap di setiap momen yang terjadi di kehidupanku. Tapi kemudian secara tidak langsung Mama juga mengajarkanku hal yang paling besar. Orang bilang, pelajaran terbaik adalah dari pengalaman. Ya, Mama tidak mengekangku dengan membatasi apa yang harus kulakukan, kecuali beberapa hal yg memang mama harus larang untuk kulakukan. Tapi mama membebaskanku dalam bertindak, yang dimana mama juga memberikan wejangannya bagaimana aku harus bersikap di suatu kondisi, yang selanjutnya aku pelajari langsung dari pengalaman yang aku lewati itu. Aku bersyukur mama tidak pernah membatasiku, sehingga aku bisa merasakan banyak pengalaman yang berarti buat pelajaran hidupku. Aku juga bersyukur mama selalu memberikanku wewejangannya sehingga aku bisa menempatkan dan menyesuaikan diriku dengan baik. Maka itulah, Mama dengan caranya adalah pemberi pelajaran tentang kehidupan terbaik bagiku.
LikeLike
Humaira said:
Akun Twitter : @RaaChoco
Email : humairabalfas5@gmail.com
Siapa orang terdekatmu yang telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan padamu? Ungkap alasan terbaik kenapa orang tersebut bisa berarti banyak dalam hidup kamu.
Jawabannya 2 orang, boleh kan? Mereka kedua orang tuaku yang sudah mengajarkan banyak hal kepadaku semenjak aku kecil dan mulai mengenal dunia ini.
Abah :
Beliau selalu mengajarkanku untuk tidak pernah menyerah, jangan berhenti berjuang disaat belum memulainya sama sekali, lebih baik kalah setelah perang dari pada tidak memulai sama sekali. Belajar untuk jadi orang yang pekerja keras, tangguh, berani, tahan banting dan tak pernah mengeluh. Menghormati orang yang lebih tua dan menghargai orang yang lebih muda atau sepantaran. Jangan pernah bermusuhan dengan saudara (kakak atau adik), karena jika tubuhmu dibelah dalam darahmu akan ada nama mereka (ini istilah saja). Jika nanti kami sudah berkeluarga dan memiliki masalah dengan saudara, anak-anak kami tidak boleh tau dan jangan pernah memperbolehkan mereka turut campur. Jika ada orang yang memanas-manasi dengan kata-kata, jangan pernah terpancing, karena itu akan membuat mereka senang dan menang. Jika kita tidak terpancing, hati mereka yang akan panas sendiri. Jika berbuat baik janganlah pandang bulu, sekalipun orang itu tidak menyukai dan benci pada kita. Jangan pernah membalas kebencian dengan kebencian pula.
Mamah :
Beliau mengajarkanku kesabaran, kekuatan, keikhlasan, bagaimana menjadi wanita yang baik dan bertanggung jawab. Orang yang selalu bersyukur, menerima apa adanya tapi bukan ditindas. Bagaimana seorang wanita dengan kodratnya. Menjadi wanita yang serba bisa dan mampu diandalkan. Selalu menjaga ucapan, karena setiap yang terucap adalah do’a. Jangan selalu melihat ke atas (orang” kaya), tapi lihatlah ke bawah, banyak orang yang masih kekurangan di bawah kita tapi mereka selalu menerima, jangan pernah mengeluh. Dan yang paling utama, beliau selalu berkata dan mengingatkan anak-anaknya agar selalu beribadah, jangan pernah meninggalkan shalat, mengaji dan puasa. Jika ada rezeki lebih, bersedekahlah.
Mereka selalu berkata, apa yang diperbuat oleh anak-anaknya adalah buah dari semua pelajaran yang mereka berikan. Dan segala perbuatan anak-anak mereka, itu adalah cerminan kedua orang tuanya.
LikeLike
Humaira said:
Akun Twitter : @RaaChoco
Email : humairabalfas5@gmail.com
Siapa orang terdekatmu yang telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan padamu? Ungkap alasan terbaik kenapa orang tersebut bisa berarti banyak dalam hidup kamu.
Jawabannya 2 orang, boleh kan? Mereka kedua orang tuaku yang sudah mengajarkan banyak hal kepadaku semenjak aku kecil dan mulai mengenal dunia ini, terutama beribadah kepada Allah dan berbakti pada kedua orang tua.
Abah :
Beliau selalu mengajarkanku untuk tidak pernah menyerah, jangan berhenti berjuang disaat belum memulainya sama sekali, lebih baik kalah setelah perang dari pada tidak memulainya. Belajar untuk jadi orang yang pekerja keras, tangguh, berani, tahan banting dan tak pernah mengeluh. Menghormati orang yang lebih tua dan menghargai orang yang lebih muda atau sebaya. Jangan pernah bermusuhan dengan saudara (kakak atau adik), karena jika tubuhmu dibelah dalam darahmu akan ada nama mereka (ini istilah saja, bahwa mereka lebih dekat denganku dibanding yang lain). Jika nanti kami sudah berkeluarga dan memiliki masalah dengan saudara, anak-anak kami tidak boleh tau dan jangan pernah memperbolehkan mereka turut campur. Jika ada orang yang memanas-manasi dengan kata-kata, jangan pernah terpancing, karena itu akan membuat mereka senang dan menang. Jika kita tidak terpancing, hati mereka yang akan panas sendiri. Jika berbuat baik janganlah pandang bulu, sekalipun orang itu tidak menyukai dan benci pada kita. Jangan pernah membalas kebencian dengan kebencian pula, selalu introspeksi diri. Beliau juga mengatakan, jika kelak keadaan kami berbeda-beda, bantulah tanpa harus diminta. Harus memiliki kesadaran sendiri dan jangan pernah berburuk sangka.
Mamah :
Beliau mengajarkanku kesabaran, kekuatan, keikhlasan, bagaimana menjadi wanita yang baik dan bertanggung jawab. Menjadi orang yang selalu bersyukur, menerima apa adanya tapi bukan ditindas. Bagaimana seorang wanita dengan kodratnya. Menjadi wanita yang serba bisa dan mampu diandalkan. Selalu menjaga ucapan, karena setiap yang terucap adalah do’a. Jangan selalu melihat ke atas (orang” kaya), tapi lihatlah ke bawah, banyak orang yang masih kekurangan di bawah kita tapi mereka selalu menerima, jangan pernah mengeluh. Dan yang paling utama, beliau selalu berkata dan mengingatkan anak-anaknya agar selalu beribadah, jangan pernah meninggalkan shalat, mengaji dan puasa. Jika ada rezeki lebih, bersedekahlah, beliau sering berkata “lebih baik tangan di atas daripada tangan di bawah”. Rendah hati, dan beliau selalu mengajarkan aku bagaimana menjadi calon istri dan ibu yang baik untuk calon suami dan anak-anakku kelak.
Mereka selalu berkata, apa yang diperbuat oleh anak-anaknya adalah buah dari semua pelajaran yang mereka berikan. Dan segala perbuatan anak-anak mereka, itu adalah cerminan kedua orang tuanya.
Dan aku akan selalu berusaha untuk mengingatnya sampai kapan pun, pelajaran paling berharga yang aku dapat, karena ini lah modal utama aku untuk menjalani hidup sampai aku mati kelak. Dan aku akan mengajarkan hal-hal yang sama yang orang tuaku ajarkan kepada anak-anakku kelak.
LikeLike
Fany (@falfanyfitri) said:
Sahabat saya.
Dia cukup sering curhat tentang masalahnya ke saya. Lewat tindakannya juga lah saya mendapat inspirasi harus bersikap bagaimana. Dari sana saya diajarkan sedikit banyak tentang hidup. Tidak jarang juga, dia mengajak saya keluar dari zona nyaman saya, mencoba hal baru dan merasakan nikmatnya hidup. Dia mengajarkan kehidupan tersirat dalam nasehatnya, pun tersurat dalam tindakannya. Saya mengaguminya. Terimakasih
@falfanyfitri
alfiani.fitri901@gmail.com
LikeLike
Mukhammad Maimun R. (@MukhammadMaimun) said:
Twitter : @MukhammadMaimun
email : maimun_ridlo@yahoo.com
Ibu. Aku tahu jatuh bangunnya Ibu saat harus menghidupi keluarga karena bapakku tidak punya pekerjaan. Aku melihat sendiri pontang-pantingnya ibu mencari sesuap nasi untuk keluarganya seperti tak kenal lelah. Aku merasakan dengan seluruh indraku bagaimana penderitaan ibu berjuang sendirian agar ia bisa melihat senyum anaknya setelah ia suapi. bagaimana pelukan gembira sang buah hati adalah obat pelipur lelah dan penat.
Ibu, mungkin banyak mata memandang remeh keluarga kita, memandang hina pekerjaan ibu yang sebagian orang tidak mau melakukannya. Tapi engkau selalu berkata bahwa mencari rejeki itu tidak usah melihat pantas tidaknya, hina tidaknya, yang penting adalah halal, tidak merugikan orang lain.
Ibu, aku selalu berdoa agar Tuhan memberikan tempat yang layak bagimu ibu. Karena engkau adalah pelita hati kami. Amiiennn….
LikeLike
loisninawati25 said:
Twitter : @_loisninawati
Email : ninawatilois@gmail.com
Jawaban :
Orang tuaku. Papa sama mama ngajarin banyak hal yang udah bikin pemikiranku berubah.
Pokoknya mereka the best! 😊😀😁
LikeLike
Ryn Prca said:
Twitter: @Arrinn_Kka
Email: arinprakasari@yahoo.co.id
Orang tterdekat yang mengajari kita banyak hal tentunya keluarga, terutama orang tua kita itu pasti. Sejak kecil kita sudah ditanamkan sifat” yang baik, diajarkan norma” yang berlaku dimasyarakat agar kelak kita menjadi orang yang berhasil menjalani kehidupan. Selain keluarga terutama ortu, orang yang mengajariku banyak hal dalam kehidupan adalah teman, meskipun bukan teman dekat tapi darinya aku dapat mengerti bahwa kasihsayang orang tua itu berpengaruh pada kehidupan kita. Yaitu saat dia ditanya guru kenapa dia jarang masuk sekolah, dengan tenang dia menjawab “kenapa harus bapak yang perduli sama saya, bukan mereka yang telah melahirkan saya” benar juga apa yang dia katakan, dan itu membuatku mengerti bahwa meskipun sudah besar kita masih memerlukan kasih sayang, bukan hanya fasilitas saja.
LikeLike
Rifani Magrissa said:
Twitter : @faninifan
Email : fani_nifan@yahoo.com
Siapa orang terdekatmu yang telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan padamu? Ungkap alasan terbaik kenapa orang tersebut bisa berarti banyak dalam hidup kamu.
Orang-orang akan mengungkapkan bahwa orang yang telah mengajarkanmu tentang kehidupan adalah orang tua. Tentu saja, hal itu tidak bisa dipungkiri. Mereka adalah orang pertama yang kita temui ketika lahir, mengajarkan hal-hal kecil hingga rumitnya kehidupan di luar sana. Mereka dengan gigihnya melakukan banyak hal kepada kita, anaknya. Kenapa mereka dikatakan orang terdekat? Karena mereka akan selalu menyambut tangan kita dikala suka dan duka, tidak peduli orang-orang di sekitar justru berpaling. Percaya atau tidak, ketika banyak orang berpaling dari kehidupan kita, mereka justru dengan lapang menerima segala kekurangan dan kelebihan yang kita miliki. Melalui petuah-petuah indah mereka, karakter kita terbentuk secara perlahan. Ya, mereka menanamkan nilai-nilai kehidupan dengan baik… dan kita akan mengerti apa yang mereka ajarkan yaitu ketika kita telah beranjak dewasa, ketika pemahaman akan hidup terus bertambah serta ketika jauh dari mereka.
Tetapi berbicara tentang orang terdekat yang mengajarkan tentang kehidupan, jangan pernah lupakan pengalaman. Meskipun orang tua begitu gamblang menyampaikan nasihat-nasihatnya, tetapi pengalaman adalah hal terbaik mengajarkan kita apa arti kehidupan. Pengalaman memang terlihat tak tampak, tetapi pengaruhnya begitu jelas terasa dan membekas dalam kehidupan. Pengalaman secara tidak langsung dapat mengubah pola pikir seseorang, bagaimana cara mereka bertindak, termasuk bagaimana dalam mengambil keputusan. Oleh sebab itu, beberapa orang menyebutkan bahwa pengalaman adalah hal berharga dalam hidupnya. Melalui pengalaman mereka mengubah kehidupan, dengan pengalaman di genggaman kita dapat memperbaiki segala kekeliruan yang dibuat. Jadi, bukankah dapat dikatakan bahwa pengalaman adalah orang terdekat yang mengajarkan kita tentang kehidupan?
Kadangkala kita melupakan hal-hal kecil. Kita selalu berpikir bahwa orang-orang yang selalu bersama kita, adalah orang terdekat yang dapat mengajarkan kita arti kehidupan. Tentu orang yang seringkali bersama kita, memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap hidup kita. Namun bagaimana mereka yang datang lalu pergi, mereka yang datang lalu pergi dengan memberi luka, mereka yang datang lalu pergi dengan meninggalkan kebahagian? Bagi saya, mereka tetaplah orang terdekat yang mengajarkan tentang hidup. Betapapun bahagia dan dukanya, semua itu memberikan pemahaman hidup yang lebih. Saya yakin akan hal itu. Karena segala sesuatu yang datang ataupun pergi dari hidup kita, tentunya punya alasan yang sengaja dihadirkan Tuhan, terutama mengajarkan tentang kehidupan.
Baiklah, jika bertanya siapa orang terdekat yang mengajarkanmu tentang kehidupan, maka saya akan menjawab, semua mereka yang dengan manis dihadirkan Tuhan untuk menciptakan apa arti kehidupan dengan pemahaman yang lebih baik melalui pengalaman. Karena kita tahu, setiap mereka yang hadir dalam hidup kita mempunyai andil dalam bagian tertentu, yang tak semua orang dapat menyentuhnya.
Baiklah, sekian.
LikeLike
Rifani Magrissa (@faninifan) said:
Twitter : @faninifan
Email : fani_nifan@yahoo.com
Siapa orang terdekatmu yang telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan padamu? Ungkap alasan terbaik kenapa orang tersebut bisa berarti banyak dalam hidup kamu.
Orang-orang akan mengungkapkan bahwa orang yang telah mengajarkanmu tentang kehidupan adalah orang tua. Tentu saja, hal itu tidak bisa dipungkiri. Mereka adalah orang pertama yang kita temui ketika lahir, mengajarkan hal-hal kecil hingga rumitnya kehidupan di luar sana. Mereka dengan gigihnya melakukan banyak hal kepada kita, anaknya. Kenapa mereka dikatakan orang terdekat? Karena mereka akan selalu menyambut tangan kita dikala suka dan duka, tidak peduli orang-orang di sekitar justru berpaling. Percaya atau tidak, ketika banyak orang berpaling dari kehidupan kita, mereka justru dengan lapang menerima segala kekurangan dan kelebihan yang kita miliki. Melalui petuah-petuah indah mereka, karakter kita terbentuk secara perlahan. Ya, mereka menanamkan nilai-nilai kehidupan dengan baik… dan kita akan mengerti apa yang mereka ajarkan yaitu ketika kita telah beranjak dewasa, ketika pemahaman akan hidup terus bertambah serta ketika jauh dari mereka.
Tetapi berbicara tentang orang terdekat yang mengajarkan tentang kehidupan, jangan pernah lupakan pengalaman. Meskipun orang tua begitu gamblang menyampaikan nasihat-nasihatnya, tetapi pengalaman adalah hal terbaik mengajarkan kita apa arti kehidupan. Pengalaman memang terlihat tak tampak, tetapi pengaruhnya begitu jelas terasa dan membekas dalam kehidupan. Pengalaman secara tidak langsung dapat mengubah pola pikir seseorang, bagaimana cara mereka bertindak, termasuk bagaimana dalam mengambil keputusan. Oleh sebab itu, beberapa orang menyebutkan bahwa pengalaman adalah hal berharga dalam hidupnya. Melalui pengalaman mereka mengubah kehidupan, dengan pengalaman di genggaman kita dapat memperbaiki segala kekeliruan yang dibuat. Jadi, bukankah dapat dikatakan bahwa pengalaman adalah orang terdekat yang mengajarkan kita tentang kehidupan?
Kadangkala kita melupakan hal-hal kecil. Kita selalu berpikir bahwa orang-orang yang selalu bersama kita, adalah orang terdekat yang dapat mengajarkan kita arti kehidupan. Tentu orang yang seringkali bersama kita, memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap hidup kita. Namun bagaimana mereka yang datang lalu pergi, mereka yang datang lalu pergi dengan memberi luka, mereka yang datang lalu pergi dengan meninggalkan kebahagian? Bagi saya, mereka tetaplah orang terdekat yang mengajarkan tentang hidup. Betapapun bahagia dan dukanya, semua itu memberikan pemahaman hidup yang lebih. Saya yakin akan hal itu. Karena segala sesuatu yang datang ataupun pergi dari hidup kita, tentunya punya alasan yang sengaja dihadirkan Tuhan, terutama mengajarkan tentang kehidupan.
Baiklah, jika bertanya siapa orang terdekat yang mengajarkanmu tentang kehidupan, maka saya akan menjawab, semua mereka yang dengan manis dihadirkan Tuhan untuk menciptakan apa arti kehidupan dengan pemahaman yang lebih baik melalui pengalaman. Karena kita tahu, setiap mereka yang hadir dalam hidup kita mempunyai andil dalam bagian tertentu, yang tak semua orang dapat menyentuhnya.
Baiklah, sekian.
LikeLike
demaharani said:
@realdianmrani93
dianmaharani833@yahoo.com
Siapa orang terdekatmu yang telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan padamu? Ungkap alasan terbaik kenapa orang tersebut bisa berarti banyak dalam hidup kamu.
Mama.
Dari dalam kandungan hingga 23 tahun kemudian, mama tak ada hentinya mengajarkan banyak hal tentang kehidupan. Saat masih dalam kandungan, mama mengajarkanku cara berdo’a lewat do’anya. Saat masih kecil ikut mama ke sekolah, mama mengajarkanku untuk tidak ribut, teriak-teriak atau nangis mau pulang. Saat ada tamu ke rumah, mama mengajarkanku menghormati orang yang lebih tua. Saat terima rapot, mama mengajarkanku cara bersyukur atas apa yang telah aku raih. Saat ngilang dari skripsi, mama mengajarkanku cara menghilang terbaik dari skripsi adalah dengan menyelesaikannya. Sesungguhnya, semua itu adalah proses di dalam kehidupan yang telah aku lalui.
LikeLiked by 1 person
Esti said:
Twitter: @estiyuliastri
Email: estiyuliastri@gmail.com
Nenekku. Beliau sekarang sudah meninggal, namun beliau adalah orang terdekat yg mengajari banyak hal tentang kehidupan kepadaku. Karena dari kecil hingga SMP aku dirawat nenek, aku merasa sangat dekat dengan beliau. Nenek sering bercerita, sewaktu nenek masih kecil sudah dididik kerja keras oleh orangtuanya (alias buyutku), jualan nasi & kue, dagang keliling, sampai mengurusi adek2 nya yg bejibun & masih kecil2 😂
Apalagi nenek masa kecilnya hidup di jaman Indonesia belum merdeka, tiap hari harus senam jantung tiap kali ada tentara Jepang yg tiba2 masuk ke rumah dgn menodongkan pistol. Beliau sampai bersembunyi di kolong tempat tidur untuk melindungi dirinya & juga adek2nya, karna orang tua nenek berdagang di luar kota.
Ketika berumur sekitar 17 tahun, nenek menikah dgn seorang pegawai PMI. Sejak itu keadaan financial keluarga nenek berangsur-angsur mulai membaik. Namun itu tak lantas membuat beliau tinggi hati. Nenek makin rajin bersedekah, mengirim kue2 ke musholla, donatur ke anak yatim piatu, hingga mengajak anak2 yg tidak punya TV menonton di rumah. Beliau juga yg saat itu jadi tulang punggung menyekolahkan adek2nya hingga sarjana, ketika buyut sudah meninggal. Jadi bisa dikatakan hampir seluruh hidupnya, nenek dedikasikan untuk keluarga.
Keyakinan, tujuan & impian, ketiganya saling berhubungan. Nenek sering mengatakan: Selama kita punya niat baik & keyakinan kuat untuk mewujudkan impian, maka impian tersebut akan tercapai & menjadi kenyataan😊😊😊
LikeLike
shespicaforest said:
Twitter: @She_Spica
Email: Pujiawati747@gmail.com
Orang terdekat yg memberiku bnyak pelajaran tentang kehidupan adalah kakekku.
Sejak umur 6 tahun ayahku meninggal dan sejak itu pula ibu mulai mencari nafkah untuk aku dan kakak. Sebagian besar waktuku pun habis bersama kakek. Diajaknya aku berkebun timun, mengambil genjer di sawah, atau memancing lele di empang.
Kakek selalu bilang bhwa meskipun aku yatim, tapi aku akan selalu berkesempatan meraih masa depan yg sama dgn yg diperjuangkan oleh orang2 dgn orang tua yg lengkap. Kakek tidak pernah sekolah, ibu juga cuma lulusan SR (Sekolah Rakyat) , tapi beliau selalu optimis untuk setidaknya membantu ibuku memberikan pendidikan yg layak untuk aku dan kakakku minimal sampai SMA.
Kakek selalu bilang bhwa hidupku tidak akan mudah karena kakek tidak akan berbohong bhwa aku yg besar tanpa ayah dan kurang perhatian bu yg sibuk bekerja, pasti akan menjalani hari yg berat. Beliau senantiasa menegarkanku bahwa seberat apapun hidupku, masih ad beliau yg dgn semampunya membantuku memecahkan masalah persoalan hidup kami yg memang sederhana.
Meski kadang beliau keras dan sempat memarahiku habis2an karena keinginanku untuk kuliah, sementara kami tiada biaya, namun aku berhasil meyakinkan beliau bahwa aku tidak akan pernah menyusahkan beliau maupun ibu.
Ketika akhirnya aku masuk ke perguruan tinggi negeri dan berhasil menyabet strata 1, aku tahu bahwa beliau lah orang yg paling berbangga kepada dunia selain ibu. Karena aku tahu bahwa tiap keputusan apapun yg kuambil, beliau selalu mendoakanku tiada henti. Bahkan hingga kini.
LikeLike
Heni Susanti said:
@hensus91
henis_minozz@yahoo.com
Orang terdekatku yang mengajarkan banyak hal tentang kehidupan padaku tentu saja Ayah dan Ibu.
Ayah dengan perjuangannya menghidupi kami tanpa kenal lelah, yang tetap tersenyum hangat saat pulang ke rumah meskipun peluh dan lelah memenuhi tubuhnya. Yang akan tetap membenarkan barang-barang rusak di rumah setelah seharian kerja di ladang atau sebelum berangkat. Yang akan memastikan kami, keluarganya, makan dan hidup dengan cukup sebelum beliau melakukannya. Ayah yang membela keluarganya mati-matian dari ucapan ataupun perbuatan kasar orang lain. Yang menasehati dan membenarkan kesalahan anak-anaknya tanpa menghakimi.
Ibu dengan kasih sayang tanpa batas. Kesetiaan dan keikhlasan menerima apapun yang Ayah berikan. Yang memastikan anak-anak dan suaminya merasa nyaman saat di rumah. Yang tidak mempedulikan pakaian dan make up asal dapur tetap hangat. Yang bangun paling pagi menyiapkan makanan keluarga, lalu berangkat ke ladang menemani ayah dan tidur paling akhir setelah memastikan kami sudah terlelap nyaman. Yang selalu makan paling akhir menunggu anak-anaknya mendapat apa yang kami mau.
Mereka mengajarkan tentang keikhlasan, penerimaan dan bagaimana seharusnya orang tua bersikap. Tak pernah menyakiti anak-anaknya dengan kata-kata kasar maupun main tangan sesalah apapun kami. Namun, selalu berhasil menyadarkan kami tentang kesalahan dan memperbaiki diri dengan kata-kata lembut dan menenangkan.
“Hidup itu akan terasa susah kalau kamu menganggapnya susah. Jalani saja apa yang bisa kamu lakukan. Jangan melihat bagaimana orang lain hidup dan berusaha menyamai mereka. Jangan! Cukup hidup dengan baik, jangan mengganggu orang lain, jangan mengharapkan apa yang bukan milikmu. Bersyukurlah dengan apa yang kamu miliki maka kamu akan merasa cukup dan bahagia dengannya.”
Begitulah yang selalu mereka tekankan pada kami, anak-anaknya, dan menjadi pegangan hidup kami.
LikeLike
Pingback: Review Novel My Other Half by Cyndi Dianing Ratri